Mahasiswa Baru 2020 Fakultas Hukum UGM? : Kiat-Kiat Produktif


Nah, tulisan kali ini merupakan pengembangan dari tulisan aku sebelumnya yang baru aja dimuat di artikel Kompasiana, 

https://www.kompasiana.com/meamiddlyne/5ef5eaa1097f3650584b36b2/menelusuri-kiprah-sebagai-mahasiswa-baru-yang-produktif

Tapi topik yang mau dibahas pada blog ini kurang lebih pembahasannya sama, namun dikemas lebih objektif, dengan locus dan tempus delicti berada di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

Pada dasarnya, sangat disayangkan kegiatan menjelang kuliah perdana, terutama bagi para mahasiswa baru angkatan 2020. Segala kegiatan selebrasi penyambutan mahasiswa baru tidak dapat dirasakan dengan optimal, terlebih masa-masa orientasi yang menyajikan formasi logo-logo menarik dan flash mob anthem PPSMB Palapa. Demikian juga halnya dengan kegiatan belajar mengajar secara daring pada semester ganjil yang akan dimulai pada bulan September 2020 mendatang sebagaimana yang dikutip dari laman ugm.ac.id.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat Keputusan Bersama Nomor 01/KB/2020, juga telah menghimbau untuk melaksanakan pembelajaran di perguruan tinggi pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring. D.I. Yogyakarta, dalam hal ini UGM yang berkedudukan di Kabupaten Sleman, di beberapa titik wilayah Kecamatan masih merupakan zona merah, sebagian besar lainnya termasuk zona kuning (data 15 Juni 2020).

Selebrasi tetaplah selebrasi. Namun, momen paling penting dalam memasuki dunia perkuliahan adalah koneksivitas dalam berorganisasi, tuaian sejumlah prestasi dan juga capaian akademik yang mumpuni. Ketiga hal tersebut memang disusun secara berurutan, oleh karena beberapa pertimbangan, diantaranya:

1. Pentingnya Berorganisasi

Organisasi mencerimkan kata kerja “organize” yang berarti mengorganisir/mempersiapkan, sejalan dengan defenisi yang diberikan oleh Schermerhorn (1996: 218) bahwa pengorganisasian adalah proses mengatur orang-orang dan sumber daya lainnya untuk bekerja ke arah tujuan bersama. Organisasi merupakan wadah pembentukan kepribadian, tata krama, dan sebagai sarana implementasi maupun pengembangan ilmu. Organisasi menciptakan lingkungan beberapa orang yang mempunyai beragam kepentingan yang diarahkan kepada satu visi dan misi. Setiap organisasi mempunyai program kerja di fokus bidang yang dijalankan oleh organisasi tersebut.

Universitas Gadjah Mada mempunyai 4 kateogori UKM, antara lain kerohanian, kesenian, khusus, dan olahraga.

    • UKM Kerohanian, terdiri dari Jama’ah Shalahudiin, Keluarga Mahasiswa Buddhis, Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma, Misa Kampus dan  Unit Kerohanian Kisten.
    • UKM Kesenian, terdiri dari Gamaband, Gadjah Mada Chamber Orchestra (GMCO), Marching Band, Paduan Suara Mahasiswa (PSM), Seni Jawa Gaya Yogyakarta (Swagayugama), Teater, Unit Fotografi, Unit Seni Rupa (User), Unit Trai Bali Natya Wiraga Adigama.
    • UKM Khusus, Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AISEC), Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BPPM) Balairung, English Debating Society (EDS),  Penelitain dan Pengkajian Interdisipliner (Gama Cendekia), Koperasi Mahasiswa (Kopma), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapagama), Peduli Difabel, Pramuka, Satuan Resimen, Surat Kabar Mahasiswa Bulaksumur, Unit Kesehatan Mahasiswa, Unit Penalaran Ilmiah Interdisipliner (UPI).
    • UKM Olahraga, terdiri dari Atletik, Basket, Unit Berkuda, Bola Voli, Unit Bridge, Badminton, Chess Team, Hockey Unit, Ikatan Keluarga Silat, Karate INKAI, Karate Kala Hitam, Judo, Kempo (Perkemi), Merpati Putih, Panahan, Perisai Diri, Persaudaraan Setia Hati Terate, Renang, Selam, Sepakbola & Futsal, Softball-Baseball, Taekwondo, Tennis, Tenis Meja.

 

Unit Baseball UGM


UKM-UKM yang ada akan diperkenalkan lewat pagelaran Gelanggang Expo (atau biasa yang disebut Gelex). Gelex merupakan acara rutin tahunan yang bertujuan untuk memperkenalkan UKM & beberapa komunitas yang ada di UGM dengan sajian pertunjukan masing-masing UKM, penyediaan stand, serta open recruitment keanggotaan UKM & Komunitas.

Kepanitiaan pada Event Kerohanian Tingkat Universitas (2018) UKK UGM


Di Fakultas Hukum UGM sendiri organisasi yang ada disebut, Lembaga Otonom (LO), Lembaga Semi Otononm (LSO) dan komunitas.

    • LO FH UGM adalah DEMA Justicia yang berfungsi untuk mengkoordinir LSO dan komunitas.
    •  LSO FH UGM, terdiri dari Keluarga Muslim Fakultas Hukum (KMFH), Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK), Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK), Badan Penerbitan Pers Mahasiswa (BPPM) “Mahkamah”, Sanggar Kesenian Apakah, Majestic-55, Asian Law Studentes Association (ALSA).
    •  Komunitas FH UGM, terdiri dari Speech and Law Debate Society (Speciality), Alternative Dispute Enchancement Society (Athens), Komunitas Peradilan Semu Satria Paramartha, Community of International Moot Court (CIMC).

Pilihan organisasi keilmuan maupun non-keilmuan dapat menunjang bahkan menemukan potensi diri kita. Beberapa UKM di atas, akan melakukan seleksi terlebih dahulu untuk menentukan anggota terpilih, misalnya saja Gamaband. Kita mendaftar sebagai vokalis, nantinya akan diseleksi di depan pengurus Gamaband dengan cara kita menyayikan beberapa buah lagu. UKM UGM juga dapat kalian ikuti sebanyak-banyaknya tergantung daripada kapasitas dan tanggung jawab kalian agar senantiasa ikut aktif dalam program kerja masing-masing UKM. Dengan mengikuti UKM UGM kalian juga berpeluang besar untuk kenal dengan rekan-rekan UGM dari fakultas lainnya, sekaligus mendapatkan interaksi interdisipliner. Informasi lebih lanjut dapat diakses pada https://ukm.ugm.ac.id/.

Nah kalau di FH UGM sendiri, organisasi yang ada semuanya akan otomatis menerima calon-calon pendaftar, tetapi tetap saja kalian harus mempersiapkan diri terlebih dahulu selama proses wawancara yang diselenggarakan.  Ciri khas organisasi FH UGM antar yang dengan yang lainnya sangat berbeda, fokus yang disediakan masing-masing organisasi tentunya berbeda-beda, ada yang bidang riset ataupun penulisan, keagaamaan, peradilan semu, pecinta alam, dan sebagainya, sehingga tidak sedikit mahasiswa FH UGM yang ikut serta pada hampir semua organisasi. Misalnya, A yang juga menjadi anggota Dema Justicia, PMK, Satria Paramartha, Mahkamah.

Debat Publik Calon Ketua DEMA Justicia 2019/2020

MCC Internal Satria Paramartha

Organisasi kampus maupun fakultas bukan berarti kita harus punya “skill” terlebih dahulu, tetapi cukup dengan mereka yang mau belajar dan ingin tau merupakan point plus bagi diri kalian agar terus mengasah kemampuan dan kebutuhan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Menghasilkan Segudang Prestasi

Perlu diingat bahwa supply materi yang diberikan di kelas tidaklah cukup. Tidak mudah menjadi orang yang konsisten dalam hal mengeksplor materi secara mandiri. Ikut serta dalam kompetisi membuat kita mengulas materi lebih cepat dan teratur, melatih disiplin diri, belajar kerjasama/ teamwork, manajemen waktu yang baik, memperhatikan tanggung jawab dan masih banyak lagi. Melalui lomba pula, kita akan dituntut untuk berpikir tanggap, taktis, praktis oleh karena kita mengimplementasikan teori ke dalam praktik.

Sebelumnya pada tahun 2017, aku menjadi delegasi dalam lomba peradilan semu tingkat nasional, yaitu National Moot Court Competition Piala Frans Seda. NMCC atupun CIMC membutuhkan persiapan yang banyak dan waktu latihan yang sangat panjang (sekitar 6-7 bulan). Terlebih lagi untuk lomba moot court tingkat internasional (CIMC). Mengapa prosesnya begitu lama? Karena kita harus membedah kasus posisi yang cukup kompleks masalahnya, mempersiapkan berkas penyelidikan dan penyidikan, sampai kepada berkas-berkas persidangan, serta menyusun dialog maupun skenario persidangan. NMCC bermacam-macam, diantaranya Piala Rudi M. Rizki-Tindak Pidana Pelanggaran HAM Berat (UNPAD), Tjokorda Raka Dherana-Tindak Pidana Narkotika dan Kejahatan Terorisme (Udayana), Soedarto-Tindak Pidana Korupsi (UNDIP), Frans Seda-Tindak Pidana Siber dan Telematika(Atmajaya Jakarta), Piala Konservasi-Tindak Pidana Kelautan dan Kehutanan (UNNES), Piala Mahkamah Agung (ALSA Indonesia), Piala A.G. Pringgodigdo-Kepailitan dan Sengekta Merek (UNAIR).

Juara I Piala Frans Seda 2018

Kompetisi Peradilan Semu Nasional Piala Tjokorda Raka Dherana Ke-V (2018)

Seleksi NMCC bukan merupakan hal yang mudah, akan ada banyak saingan untuk memperebutkan kuota 18 orang sebagai delegasi dan 2 orang sebagai official. Sehingga membutuhkan persiapan yang benar-benar matang, untuk mahasiswa baru dapat menguasai buku-buku PIH dan PHI, mempelajari asas, membedah kasus posisi, menentukan pola pikir sebagai jaksa ataupun pengacara dalam mempersiapkan pembelaan terhadap Terdakwa.

Selain daripada MCC, masih ada sejumlah bidang lomba lainnya yang dapat diikuti, seperti debat, karya tulis ilmiah, conference, model united nation (MUN), esai, arbitrase, mediasi, dan sebagainya. Segudang prestasi mahasiswa/i FH UGM dapat dilihat melalui laman https://law.ugm.ac.id/. Masing-masing LSO dan komunitas akan menginformasikan apabila memang menyelenggarakan oprec delegasi, dan biasanya juga kita dapat mendaftar mandiri untuk perlombaan diluar dari yang di-oprec LSO dan komunitas.

UGM Delegates Join Harvard National Model United Nations 2018

Delegasi Kompetisi Debat Parahyangan Legal Competition 2020 (angkatan 2019)

Dari pengalaman ku selama menjalani perkuliahan di FH UGM, tidak sedikit mahasiswa/i berprestasi dalam banyak bidang, baik itu tingkat universitas, fakultas maupun internal. Setiap tahunnya semua mahasiwa/i akan bersaing untuk mengikuti kompetisi, dapat dirasakan budaya lomba semakin laris menjelang angkatan 2019. Padahal angkatan 2017 lalu, semuanya masih lebih memilih aktif berorganisasi dan mengesampingkan lomba.

Jauh lebih baik apabila kalian mengiringi lomba dan organisasi, proporsi mengikuti suatu kompetisi lebih banyak memang lebih tepat dibandingkan dengan organisasi. Namun, perlu diingat untuk jangan sampai salah konsep, organisasi sifatnya juga penting, tetapi kalian perlu mengkualifikasi kegiatan-kegiatan organisasi mana yang mendukung dan tidak. Semakin lama, mata kuliah yang ditawarkan FH UGM akan semakin banyak dan sulit, untuk itulah kalian harus mulai mempersiapkan keaktifan organisasi dan menjadi delegasi di beberapa kompetisi.

3. Starterpack Perkuliahan

Dalam proses studi ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Mahasiswa baru tentunya mengalami transisi dari SMA ke jenjang perkuliahan, transisi tersebut dapat berlangsung cepat ataupun lama tergantung daripada kita bersikap. Pencapaian nilai dan standar belajar masa SMA vs perkuliahan sudah jauh berbeda. Untuk mendapatkan nilai 75-85 cukup sulit, karena pada dasarnya penilaian dosen sudah sangat tinggi. Bentuk soal ujian FH UGM seluruhnya adalah esai, kecuali matkul HKPP dan Pidana (UAS) akan dimuat dalam bentuk pilihan berganda. Persaingan sekarang ini dan sumber daya manusia setiap tahun semakin maju serta tanggap. Budaya belajar mahasiswa baru angkatan 2017 dengan mahasiswa baru angkatan 2019 sudah sangat jauh tingkat keseriusannya. Biasanya aku setiap hari memang menghabiskan waktu di perpustakaan dan siapa sangka justru banyak dari pengunjung perpustakaan merupakan angkatan 2019, beberapa lomba juga pada tahun 2019-2020 dikuasai oleh mahasiswa-mahasiswa angkatan 2018 & 2019.

Masa transisi tersebut harus distabilkan sesegera mungkin agar kecenderungan untuk menganggap sepele dan bermain-main dihilangkan. Mulailah belajar dengan serius di semester 1. Perlu digaris bawahi bahwa mata kuliah di semester 1 akan menjadi mata kuliah prasyarat untuk beberapa mata kuliah di semester berikutnya, sehingga apabila gagal memenuhi syarat nilai maka otomatis rencana pengambilan mata kuliah di semester selanjutnya akan kacau balau.

Penjelasannya:

Berikut mata kuliah yang ditawarkan di semester 1

NO.

Semester I

SKS

1.

Pendidikan Pancasila

2

2.

Kewarganegaraan

2

3.

Pendidikan Agama

2

4.

Pengantar Ilmu Hukum

4

5.

Ilmu Negara

2

6.

Sikap Mental dan Etika Profesi Hukum

2

7.

Pengantar Hukum Indonesia

3

8.

Filsafat Hukum

2

Jumlah

19

Keterangan:

Mata Kuliah yang diberi warna adalah mata kuliah yang harus lebih extra lagi untuk dipelajari. Selain materi dasar untuk bekal sampai kepada sarjana hukum nanti, mata kuliah tersebut juga mempunyai bahan materi yang cukup kompleks, sehingga sulit untuk mendapatkan nilai A.


Mata Kuliah Prasyarat PIH atau PHI

Berikutnya adalah mendengarkan dan mencatat penjelasan dosen di kelas. Dominannya materi yang disajikan hanya berbentuk poin-poin singkat, oleh karena itu penjelasan yang diberikan oleh dosen harus dicatat agar dikulas lebih mudah dan tentunya tidak tertinggal materi, media yang digunakan dapat berupa laptop/notebook/buku, dan sebagainya. Apabila kalian sedang tidak merasa siap mengikuti kelas, kalian dapat me-record penjelasan dosen melalui handphone kalian. Terakhir adalah tingkatkan minat membaca. Membaca mempunyai banyak keuntungan, selain stimulasi mental, menambah pengetahuan, memperbanyak kosakata, membantu membentuk pola pikir agar semakin cermat dalam analisis. Ada baiknya apabila satu mata kuliah mempunyai referensi lain melalui buku-buku pendukung.

Pesan yang ingin aku sampaikan, persiapkan dirimu dengan baik, terutama dalam kondisi pandemi sekarang ini, yang mengharuskan kita semua untuk koordinasi secara virtual, mulai dari persiapan administrasi sebagai mahasiswa baru dan KRS-an (input mata kuliah). Kalian udah bisa nentukan mau ikut kegiatan apa aja selama jadi mahasiswa UGM, mulai dari sekarang gali informasi sebanyak mungkin, ya :)


Komentar

Posting Komentar